Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin pimpin upacara peringatan Harkitnas
Banjarmasin – Suara langkah serempak mewarnai Halaman Balai Kota Banjarmasin, Senin pagi (19/5), saat para aparatur sipil negara (ASN) mengikuti apel peringatan ke-117 Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Tak sekadar seremoni tahunan, Wali Kota Banjarmasin,Muhammad Yamin menyulap momentum ini menjadi panggung seruan perubahan bagi warganya yaitu bangkit dengan bersahaja, berpihak, dan berkelanjutan.
“Jangan terjebak romantisme masa lalu. Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya mengenang Budi Utomo, tapi tentang bagaimana kita menjawab tantangan zaman hari ini,” tegas Yamin saat membacakan sambutan resmi Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia.
Dalam penggalan pidato yang ia bacakan, pemerintah menekankan pentingnya kembali ke akar yaitu rakyat. Ia menyoroti bahwa kebangkitan bukan dilihat dari gegap gempita, melainkan dari hal-hal paling mendasar yang menyentuh hidup rakyat setiap hari berupa ketersediaan pangan, ketenangan hidup, dan keberanian berpikir merdeka.
“Dalam 150 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran, semua dimulai dari kebutuhan dasar masyarakat. Karena kami percaya, kebangkitan besar dimulai dari perut yang kenyang dan hati yang lapang,” ujarnya, mengutip pesan menteri.
Kegiatan apel di Balai Kota itu diikuti seluruh jajaran ASN Pemkot Banjarmasin. Namun, yang menjadi sorotan bukan hanya kehadiran fisik mereka, melainkan tekad pemerintah kota untuk membawa semangat kebangkitan ke ranah kebijakan yang lebih nyata.
Yamin menegaskan bahwa Pemkot Banjarmasin siap menerjemahkan visi pemerintah pusat ke dalam program program lokal yang relevan.
“Kami tidak ingin hanya menjadi penonton dalam perubahan global. Kita harus aktif, adaptif, dan tetap berpijak pada nilai kemanusiaan,” kata Yamin.
Ia pun menyinggung soal ancaman disrupsi teknologi dan kedaulatan digital. “Kita hidup di era tanpa batas. Jika tidak memimpin perubahan, maka kita akan tertinggal. Banjarmasin harus bisa berdiri tegak dengan kekuatannya sendiri,” seru Yamin.
Dalam konteks ini, tema “Menuju Kebangkitan Nasional yang Bersahaja, Berpihak, dan Berkelanjutan” menjadi semacam kompas bagi Pemkot. Pemerintah daerah didorong untuk tidak terjebak dalam citra megah yang hampa makna, melainkan pada aksi nyata dan keberpihakan pada masyarakat kecil.
“Seluruh rakyat Indonesia, baik di kota besar maupun pelosok desa, harus merasa dilibatkan dan diberdayakan dalam kemajuan bangsanya sendiri,” kutipnya lagi.
Ia lantas mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memupuk semangat kebangkitan, “Seperti akar pohon yang menembus tanah, tidak selalu terlihat, tapi kokoh menopang kehidupan.” pungkasnya.
Tim Peliputan