Secara simbolis Baznas Kota Banjarmasin bersama Pemko Banjarmasin serahkan bantuan bedah rumah salah satu penerima.
Banjarmasin - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Banjarmasin melaunching sejumlah program yang mendukung 100 hari kerja Yamin - Ananda di Gedung Sekretariat Bersama Khatib Dayan, Rabu (21/5/2025).
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Banjarmasin, Taufik Rivani mengatakan sangat mengapresiasi atas kontribusi nyata BAZNAS dalam memberikan manfaat kepada yang penerima hak.
Terlebih, tiga program yang dilaunching yakni bedah rumah, program ibu hamil penanganan stunting dan pemberian modal Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menyentuh langsung pilah kesejahteraan masyarakat.
"Kita harapkan kegiatan sinergitas ini terus berlanjut dan berkembang," kata Rivani
Ketua BAZNAS Kota Banjarmasin, Riduan Masykur menjelaskan untuk program benah rumah rencananya ada 15 rumah yang sudah dipilih dan memenuhi klarifikasi bantuan ini.
"Program ini sudah mulai berjalan dan baru satu rumah di renovasi, untuk 1 unit rumah itu Rp. 35 juta," kata Riduan.
Kemudian program ibu hamil dalam penanganan stunting ada 100 orang penerima hak yang mana jumlah lebih meningkatkan dari tahun sebelumnya.
Dalam program ini, yang jadi sasaran penerimaannya adalah warga kurang mampu atau miskin ekstrem dengan mendapat bantuan berupa bahan makan bergizi 2 kali setiap bulannya.
"Mereka ini tentunya sudah di survei dulu di lapangan langsung sebagai penerima yang berhak," katanya.
Adapun program pemberian modal UMKM disalurkan pada 60 pelaku usaha di Kota Banjarmasin.
Pemberian modal bervariasi, mulai dari Rp. 500 ribu sampai Rp. 2 juta sesuai dengan usaha yang dikembangkan.
"Ini tahap pertama, nanti ada lagi hasil survei yang masuk ke lapangan. Dimana rata-rata setiap tahunnya ada sampai 1.500 UMKM yang dibantu," akhirnya.
Tentunya lanjutnya, banyaknya jumlah penerima manfaay tergantung dari zakat, infaq, sedekah yang masuk di BAZNAS Kota Banjarmasin.
Sementara itu, Fatimah salah satu penerima bantuan bedah rumah sangat bersyukur rumahnya diperbaiki. Mengingat sudah bertahun-tahun ini kondisinya rusak.
"Rasanya haru dan gembira rumah saya diperbaiki karena rusak sejak banjir tinggi dulu hingga amblas dan kondisinya miring," tutur Fatimah.
Di rumah itu sendiri, Fatimah yang merupakan pencari sayur liar di lahan kosong itu tinggal bersama anak, menantu beserta cucunya dengan kondisi yang memprihatikan.
Beruntungnya, rumah warga asal Kelayan itu sudah mulai diperbaiki dan saat ini ia tinggal sementara di rumah sanak keluarganya hingga rumah selesai dibedah.
"Sebenarnya lagi mungkin selesai dan bisa tinggal nyaman di rumah yang sudah diperbaiki," akhirnya.
(Hamdiah)