Progres pengerjaan program NUFReP di Sungai Veteran.
Banjarmasin - Proyek revitalisasi sungai di Banjarmasin, yang didanai melalui hibah dari World Bank dalam kerangka program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP), kini mulai menunjukkan perkembangan signifikan.
Dengan anggaran total sebesar Rp. 209 miliar dan target penyelesaian pada tahun 2026. Proyek ini dipandang sebagai salah satu langkah strategis untuk mengurangi risiko banjir di kota yang dikenal sebagai Kota Seribu Sungai.
Setelah menyelesaikan tahap pertama sepanjang 900 meter yang membentang dari Jembatan Simpang Ulin hingga Taher Square, pengerjaan kini berlanjut ke tahap kedua.
Area yang dikerjakan meliputi kawasan Sungai Gardu hingga Simpang Gatot, diteruskan ke Pasar Kuripan, hingga wilayah Zapri Zam-Zam.
Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah, menjelaskan bahwa proses sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan intensif.
"Data perhitungan pergantian tanah (DPPT) telah lengkap secara terperinci by name by address. Selanjutnya hanya tinggal proses sosialisasi kepada pemilik tanah untuk mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan," kata Suri, Sabtu (15/11/2025).
Tahap kedua ini juga menjadi bagian penting dari proses pembebasan lahan yang tengah ditangani oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.
Suri menyatakan harapannya agar seluruh tahapan pembebasan lahan dapat terselesaikan tepat waktu sesuai rencana yang sudah ditetapkan.
Ia menekankan bahwa kelancaran proses ini sangat mendukung agar konstruksi tidak mengalami penundaan dan tetap mengikuti jadwal penyelesaian di tahun 2026.
(Hamdiah)