Trending

Wali Kota Banjarmasin Minta TP3S Komitmen Jalankan 6 Poin Penanganan Stunting

Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin.

Banjarmasin - Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin membuka kegiatan Pertemuan Aksi Konvergensi Percepatan, Penurunan dan Pencegahan Stunting di Kota Banjarmasin, yang berlangsung di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Senin (6/10/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten I Setdako Banjarmasin, Machli Riyadi, Kepala Bappeda Litbang, Ahmad Syauqi, serta Tim Koordinasi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Kota Banjarmasin, bersama jajaran terkait.

Dalam arahannya, Wali Kota Yamin menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang telah bekerja sama dan berkomitmen dalam menuntaskan permasalahan stunting di kota Banjarmasin.

“Atas nama Pemerintah Kota Banjarmasin, saya sampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran DPPKBPM, lintas sektor, serta Tim TP3S Kota Banjarmasin yang terus bersinergi dalam upaya menurunkan angka stunting di kota kita,” ucapnya.

Ia menekankan bahwa aksi konvergensi ini memiliki arti penting dan strategis karena menyangkut masa depan generasi penerus bangsa, khususnya anak-anak di Kota Banjarmasin yang kelak menjadi tumpuan pembangunan daerah.

Lebih lanjut, Wali Kota mengatakan bahwa hasil evaluasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Selatan saat ini menunjukkan angka prevalensi stunting di Kota Banjarmasin tahun 2024 masih berada di angka 26,5 persen.

Angka ini, katanya, menjadi tantangan serius karena turut memengaruhi nilai SAKIP Pemerintah Kota Banjarmasin serta menggambarkan efektivitas kinerja lintas sektor dalam menekan angka stunting.

“Kegiatan konvergensi ini menjadi momentum bagi kita semua untuk memperkuat sinergi dan komitmen bersama dalam menindaklanjuti rekomendasi hasil evaluasi dengan langkah nyata di lapangan,” tegas Yamin.

Wali Kota juga menyampaikan beberapa langkah strategis yang akan ditempuh Pemerintah Kota Banjarmasin, di antaranya:
1. Mendorong seluruh kelurahan untuk mengaktifkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP3S) dan memastikan kegiatan pencegahan berjalan di wilayah masing-masing tanpa terkecuali.
2. Menyusun pedoman serta jadwal monitoring dan evaluasi secara rutin, serta memperkuat sistem pelaporan agar program berjalan tepat sasaran.
3. Meningkatkan koordinasi lintas sektor melalui penguatan forum TP3S agar seluruh indikator kinerja dapat tercapai secara terukur.
4. Memastikan dukungan anggaran yang memadai di tingkat kecamatan dan kelurahan untuk intervensi sensitif dan spesifik terkait stunting.
5. Mengintegrasikan basis data stunting agar tidak terjadi tumpang tindih sasaran dan memastikan keluarga berisiko mendapatkan intervensi sesuai kebutuhan.
6. Meningkatkan kapasitas kader Posyandu, memastikan insentif tersedia, serta melibatkan CSR perusahaan dalam mendukung program pencegahan stunting.

Wali Kota menegaskan bahwa penanganan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan semata, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama lintas sektor, seperti pendidikan, sosial, pekerjaan umum, ketahanan pangan dan lingkungan hidup.

“Konvergensi lintas sektor inilah yang menjadi kunci keberhasilan kita. Melalui kolaborasi yang kuat dan berkelanjutan, saya yakin angka stunting di Kota Banjarmasin dapat kita turunkan secara signifikan,” ujarnya.

Ia menambahkan, upaya menurunkan angka stunting bukan hanya untuk memperbaiki kondisi kesehatan anak-anak, tetapi juga untuk mempersiapkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif.

Melalui kesempatan ini, Yamin ingin menperkuat komitmen bersama para stakeholder dalam mewujudkan visi Banjarmasin Maju Sejahtera, yakni kota yang tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga meningkatkan kualitas serta kesehatan masyarakatnya secara berkelanjutan.


(Tim Peliputan)
Lebih baru Lebih lama