Lomba Tarik Tambang yang digelar dalam memeriahkan Harjad Kota Banjarmasin ke-499 tahun di Halaman Balai Kota Banjarmasin.
Banjarmasin - Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) atlet di Kota Banjarmasin saat ini, jadi PR besar Induk Organisasi Olahraga (Inorga) Tarik Tambang.
Mengingat saat mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PORNAS) beberapa waktu lalu, inorga tarik tambang hanya memberangkatkan 5 tim saja. Sementara daerah lain yang ikut bertanding rata-rata menyiapkan 15 tim.
"Kondisi itu membuat kita terpaksa mengandalkan inorga lain dan ini menjadi kendala kita," ungkap, Ketua Tarik Tambang Kota Banjarmasin, Yenny Frida Luntungan, Minggu (21/9/2025).
Padahal lanjut Yenny, Kota Banjarmasin memiliki ketangguhan yang paling ditakuti dari daerah lain di ajang PORNAS. Terlebih, inorga tarik tambang sudah masuk dalam olahraga prestasi.
"Jadi sangat disayangkan sekali, atlet tarik tambang kita kurang," ujarnya.
Kendati demikian, menurutnya PR besar ini tidak hanya dihadapi Kota Banjarmasin saja. Namun kabupaten/kota di Kalimantan Selatan (Kalsel) lainnya juga.
"Mencari SDM nya ini cukup sulit, karena memang ada kriteria khusus untuk bisa menjadi atlet tarik tambang dan hampir semua daerah menghadapi kendala ini," tuturnya.
Untuk tarik tambang ini jelasnya, para atlet harus memiliki bobot tubuh rata-rata 80 kilogram. Mengingat inorga ini mengandalkan otot dan proprosi tubuh yang ideal.
"Total satu tim berisikan 15 orang, itu harus memiliki berat 1.200 kilogram," imbuhnya.
Adanya kendala di bagian SDM ini, pihaknya melakukan jemput bola ke sekolah-sekolah dalam menjaring bibit-bibit atlet.
"Jemput bola sudah kita lakukan. Namun memang tubuh anak sekolah itu tidak terlalu besar, akan tetapi jika berpotensi tentu kita persiapkan," pungkasnya.
(Hamdiah)