Trending

Hadapi Musim Penghujan, PUPR Banjarmasin Rutin Lakukan Pemeliharaan Drainase

Drainase di sepanjang Jalan RE Martadinata Banjarmasin.

Banjarmasin - Menghadapi musim penghujan saat ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin rutin melakukan pemeliharaan saluran air atau drainase yang mengalir ke sungai.

Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya banjir rob yang sering melanda Kota Banjarmasin saat intensitas hujan tinggi.

Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah mengatakan pemeliharaan ini sudah menjadi skala prioritas pihaknya. Terutama di kawasan langganan banjir. Misalnya di kawasan Jalan Kayu Tangi.

"Upaya ini terus kami lakukan, apalagi sesuai permintaan-permintaan laporan masyarakat," ucap Suri, Kamis (6/11/2025).

Di sisi lain, Suri mengungkapkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan dalam menanggulangi banjir rob ini. Salah satunya pembangunan hingga perbaikan drainase yang sudah dilakukan di sejumlah titik. 

Namun diakuinya, berdasarkan hitungan kebutuhan. Baru 15 persen yang terpenuhi dari pembangunan dan pembenahan drainase ini.

"Total keseluruhan panjang drainase itu 300 kilometer lebih di Banjarmasin. Namun baru 15 persen yang ditangani dari kebutuhan," jelasnya.

Sesuai dengan visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin Yamin - Ananda. Di tahun 2026 nanti pembenahan drainase dan sungai menjadi prioritas untuk penanganan banjir dalam jangka panjang. 

Hal itu tentunya berhubungan dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang akan lebih diperketat lagi guna menghindari pembangunan di atas sungai atau zona hijau.

"Kita baru merasakan dampaknya sekarang. Setelah beberapa tahun. Dari 9.800 hektar luasan area Kota Banjarmasin dan 60 persen sudah terbangun bangunan," paparnya.

"Padahal seluruh Banjarmasin itu dataran rendah, 16 centimeter di bawah permukaan laut. Jadi bayangkan kemana air turun karena volume air itu setiap tahun tetap sama. Tapi dengan adanya pembangunan 60 persen. Maka 60 persen ini menambah tinggi rumah dengan diuruk hingga tidak ada pembuangan air dan sebabkan genangan yang terjadi," terangnya.

Selain itu, dalam menangani persoalan tahunan ini yang paling penting adanya partisipasi aktif dari masyarakat langsung untuk menjaga lingkungannya masing-masing. 

"Dengan tidak buang sampah di saluran air atau drainase, mendirikan bangunan di saluran atau di sungai hingga penyebab banjir lainnya," ujarnya.

Kemudian lanjutnya, dana kelurahan yang ada ditiap wilayah mungkin bisa digunakan untuk penanganan banjir di masing-masing wilayahnya.

"Dana kelurahan itu bisa dioptimalkan untuk menjaga fasilitas drainase atau apa yang ada di lingkungan," harapnya.


(Hamdiah)
Lebih baru Lebih lama