Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin mengunjungi langsung Kampung Biuku yang kondisinya saat ini mati suri.
Banjarmasin - Banyaknya objek wisata yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) berakhir mati suri. Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin meminta Dinas Kebudayaan, Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin untuk mengevaluasi.
Yamin mengatakan dalam hal evaluasi ini, langkah awalnya yang dilakukan ialah pemetaan kembali pada sejumlah objek wisata dikelola pokdarwis yang saat ini kondisinya terbengkalai.
Ambil contoh seperti, Kampung Biuku yang berada di Kelurahan Sungai Jinggah, Kecamatan Banjarmasin Utara yanh kondisinya saat ini hilang bak ditelan ombak.
Padahal dulunya destinasi wisata sempat berkembang pesat dan menjadi destinasi wisata pilihan karena keunikannya yang ditawarkan.
"Melihat kondisi ini, tentu dari Disbudporapar harus bisa mendorong masing-masing pokdarwis untuk mengaktifkan kembali dalam merawat objek wisata yang dikelola mereka," kata Yamin usai mengunjungi Kampung Biuku, Jumat (5/9/2025).
Lebih lanjut, Yamin menuturkan bahwa Kampung Biuku sendiri memiliki potensi cukup besar dalam menarik wisatawan untuk datang. Mulai dari adanya hewan biawak dan Biuku (penyu) yang menjadi daya tarik.
Kemudian kuliner khas lempeng selanjung yang hanya ada dan bisa ditemui di Kampung Biuku hingga susur sungai mengunakan perahu kecil atau jukung di kawasan tersebut.
"Sehingga menurut saya seperti ini perlu dipertahankan karena jadi salah satu budaya yang harus kita lestarikan," ujarnya.
Namun memang lanjutnya, dalam pengembangannya tinggal bagaimana masyarakat sekitar sendiri yang bisa mengelola destinasi dengan baik. Jangan sampai mati suri kembali.
Dalam pembenahanya nanti, tentunya Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin akan siap mensupport untuk pengembangan destinasi wisata yang dikelola masyarakat langsung tersebut.
"Kita harus menghidupkan kembali semua tempat-tempat wisata yang ada di Kota Banjarmasin agar masyarakat tidak perlu keluar kota kalau ingin refreshing dan bersantai. Untuk itu, dalam pemetaan ini kalau diperlukan audit di beberapa titik wisata ya kita audit," tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disbudporapar Kota Banjarmasin, Fitriah sesuai arahan pimpinan pihaknya langsung bergerak cepat untuk menindaklanjuti dan mencari tahu apa penyebab destinasi wisata unggulan seperti Kampung Biuku ini mati suri.
"Namun yang jelas, dalam tindaklanjut arahan pak Wali Kota itu untuk keberlanjutan hidupnya Kampung Biuku. Mengingat di masanya sempat menjadi wisata unggulan," jelas Fitriah.
Menurut Fitriah, dalam menghidupkan dan mengembangkan suatu objek wisata. Tentu perlu perhatian dan dukungan dari seluruh pihak terkait. Terutama pemilik wilayah.
"Kami memerlukan dukungan dari lurah dan camat setempat hingga masyarakat sekitar agar wisata yang dikelola masyarakat ini sendiri bisa bangkit," tutur Fitriah.
Untuk bisa menghidupkan kawasan Kampung Biuku lanjutnya, tentu masyarakat harus bersedia meminjamkan lahannya dalam pengembangan wisata. Mengingat lahan di sana tidak sepenuhnya milik Pemko Banjarmasin.
Dimana menurutnya destinasi Kampung Biuku memiliki potensi dalam menarik wisata dengan sensasi yang jauh lebih menyenangkan.
Mungkin saja dibuat menjadi wisata edukasi, wisata bercocok tanaman padi hingga menjadi kampung kuliner Banjar. Dimana warga setempat bisa berjualan di depan rumahnya langsung.
"Dinas Pariwisata sendiri siap mendorong untuk memasarkan. Mungkin ke depannya beberapa kegiatan bisa diarahkan ke sini untuk bisa menghidupkan kawasan ini," jelasnya.
Di sisi lain, tak dipungkirinya yang menjadi kendala dalam pengembangan wisata pokdarwis berasal dari keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola objek wisata tersebut.
"SDM ini yang menjadi kendala dalam pengembangan objek wisata. Kebanyakan karena memilki kesibukan," ujarnya.
"Kemudian mereka tidak memahami bahwa harus serius dalam pengembangannya hingga bisa merasakan dampak positif dari sisi perekonomian. Maka dari itu ini perlu kita edukasi lagi mereka," akhirnya.
(Hamdiah)