Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin
Banjarmasin - Menyusul akan adanya aksi besar pada Senin (1/9/2025) besok. Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin mengimbau para demonstrasi untuk sampaikan aspirasi dengan tertib dan damai tanpa anarkis. Apalagi sampai terprovokasi.
Dimana rencananya aksi ini akan dipusatkan di depan Kantor DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang diikuti mahasiswa, Ojek Online (Ojol), buruh hingga berbagai elemen masyarakat.
"Sampaikan aspirasi dengan tertib, damai dan jangan mudah terprovokasi," ucap Yamin, Minggu (31/8/2025).
Yamin juga mengingatkan agar seluruh massa tetap fokus terhadap tuntutan yang akan disampaikan. Jangan mudah terprovokasi hingga melakukan tindakan yang akan merugikan kepentingan orang banyak.
Berkaca dari tragedi Jumat Kebalu di 1997. Dimana peristiwa itu menjadi cambuk keterpurukan Kota Banjarmasin karena hampir melumpuhkan perekonomian.
"Jadi harapannya massa bisa berkaca dari pengalaman kelam itu hingga jangan sampai terulang lagi," ujarnya.
Menyampaikan aspirasi lanjutnya, merupakan hak bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun tetap disampaikan dengan sebaik-baiknya dan jangan sampai terpecah belah.
"Saya ingatkan kembali, sampaikan aspirasi dengan baik dan santun," ulangnya kembali.
Di samping itu, ia juga mengimbau masyarakat lain yang tidak ikut berunjuk rasa untuk menghindari arus lalu lintas yang menjadi titik-titik demo yang berlangsung.
"Hindari arus lalu lintas yang menjadi titik pelaksanaan demo dan kepada masyarakat yang tidak ada kepentingan di keluar juga diimbau tetap di dalam rumah saja," imbaunya.
Ia juga meminta seluruh satuan pendidikan tingkat TK/PAUD, SD dan SMP untuk mempersingkat waktu belajar mengajar di sekolah dan pulang lebih awal.
"Kepada orang tua untuk jaga anak-anaknya dan jangan keluar pada saat unjuk rasa berlangsung untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan," tuturnya.
Sementara terkait penerapan Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin tidak diberlakukan. Meskipun beberapa daerah lain menerapkan itu.
Pasalnya, ia meyakini bahwa pelaksanaan unjuk rasa nantinya akan berjalan aman, damai dan kondusif serta segala tuntutan yang disampaikan sesuai dengan ketentuan.
"Saya rasa tidak perlu WFH karena saya yakin masyarakat yang menyampaikan aspirasi dengan tenang dan menjunjung perdamaian," pungkasnya.
(Hamdiah)