Banjarmasin - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah sangat menyayangkan aksi pencurian tutup manhole atau drainase kembali terjadi.
Terlebih, baru-baru ini ada belasan tutup manhole yang hilang di sepanjang Jalan RE Martadinata, Kecamatan Banjarmasin Barat. Bahkan sudah ada korban jiwa yang terperosok.
Dalam hal ini, menurut Suri pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga prasarana yang telah dibangun Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
"Kembali lagi kami imbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga sarana prasana yang dibangun untuk masyarakat itu sendiri," kata Suri, Rabu (13/8/2025).
Pembangunan infrastruktur apapun lanjut Suri, jika tidak ada peran aktif masyarakat untuk menjaga tentu dirasa percuma.
Adapun tutup manhole yang hilang sudah ditangani pihaknya sebagian dengan penutupan sementara menggunakan kayu.
"Agar tidak berbahaya, walaupun di sana tidak terlalu banyak pejalan kaki. Secara bertahap kita tutup pakai kayu sementara," tutur Suri.
Banyaknya kejadian hilang ini, membuat pihaknya mencoba mendesain ulang tutup manhelo dengan penyesuaian agar tidak mudah dicuri.
Namun dalam desain tutup manhelo ini tetap mempertimbangkan agar nantinya mudah dalam pemeliharaan.
"Akan kita sesuaikan lagi karena manhelo ini penting. Mungkin desain yang banyak beton akan kita coba. Tapi di sisi lain, lebih sukar saat pemeliharaan karena lebih berat," terangnya.
Dalam hal ini, pihaknya akan coba diskusikan lagi dan mencari desain tutup manhelo yang pas dengan berbagai pertimbangan tadi.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Drainase Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Harwita Oktania menambahkan desain yang sulit dicuri pernahbmempertimbangkan manhole cover heavy duty.
Terlebih, desain manhole ini lanjut Harwita, sudah pernah dicoba di beberapa ruas jalan yang ada di Kota Seribu Sungai.
"Kalau desain ini cukup sulit dan butuh effort untuk dibuka. Sudah ada beberapa kita pasang juga," ungkap Harwita.
Kendati demikian, menurutnya desain manhole cover heavy duty ini cukup mahal dikisaran harga hampir Rp. 2 juta per unitnya. Dibandingkan desain yang biasanya, hanya sekitar Rp. 700 per unitnya.
Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan apakah dengan desain ini cukup efesien dalam mengantisipasi pencurian. Di samping melihat anggaran yang ada untuk pengadaannya.
"Ya kita lihat dulu, jangan-jangan sudah diganti tetap dicuri ternyata. Makanya sebenarnya lebih kepada partisipasi masyarakat itu sendiri untuk menjaga," pungkasnya.
(Hamdiah)