Banjarmasin – Pimpinan Wilayah GP Ansor Kalimantan Selatan bersama Banser menggelar kegiatan nonton bareng (nobar) film Lyora Penantian Buah Hati bersama masyarakat dan pemuda. Acara ini berlangsung hangat sebagai ajang silaturahmi sekaligus sarana menanamkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam film.
Ketua PW GP Ansor Kalsel Gusti Taufik Hidayat melalui Bendahara Umum PW GP Ansor Kalsel, Rexy Azmi menjelaskan kegiatan ini dirancang untuk mempererat hubungan antara organisasi, masyarakat, dan generasi muda.
"Hari ini kita berkumpul bukan hanya untuk menonton film, tetapi juga untuk menjalin silaturahim, memperkuat persaudaraan, dan menumbuhkan rasa kebersamaan di tengah masyarakat," ujarnya. Senin (11/8/2025).
Menurutnya, film Lyora Penantian Buah Hati memiliki pesan moral yang sejalan dengan visi GP Ansor, terutama tentang kesabaran, pengorbanan, dan kekuatan doa.
"Nilai yang disampaikan film ini sangat relevan. Kesabaran dalam menghadapi ujian, keikhlasan dalam berkorban, dan keyakinan pada doa adalah prinsip yang harus kita pegang, baik dalam kehidupan berkeluarga maupun bermasyarakat," terang Rexy.
Ia juga menambahkan, pesan dari film ini dapat menjadi inspirasi untuk generasi muda agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan.
"Seperti tokoh dalam film, kita harus terus berjuang, berdoa, dan menjaga harapan. Itulah semangat yang ingin kita tularkan melalui kegiatan ini," tuturnya.
Secara organisasi dan tanggung jawab sosial, GP Ansor Kalsel hadir dan merangkul dengan semangat perjuangan yang sama terhadap para pasangan pejuang garis dua.
"Infertility bukan aib tapi penyakit. Karena penyakit, maka dapat dan perlu mencari solusi kesehatan. Kedepan perlu mendapat perhatian pemerintah agar cek kesehatan reproduksi bisa dilakukan melalui BPJS. Kami mendorong atas usulan ini menjadi atensi pihak terkait," imbuhnya.
Rexy berharap kegiatan nobar seperti ini dapat menjadi agenda rutin GP Ansor Kalsel. Selain menjadi sarana hiburan yang positif, kegiatan ini juga diharapkan memperluas jangkauan dakwah sosial dan budaya organisasi.
"Harapan kami, kegiatan ini menguatkan rasa persaudaraan, menumbuhkan semangat gotong royong, dan membentuk generasi muda yang tangguh, peduli, dan berakhlak," tutupnya.
Acara ini diikuti oleh sejumlah peserta dari berbagai kalangan, mulai dari anggota Ansor–Banser, Badan Otonom NU, komunitas, tokoh masyarakat, hingga pemuda di Kalimantan Selatan. Selain nobar, kegiatan ditutup dengan diskusi singkat untuk membahas pesan-pesan yang terkandung dalam film.
(Krisna)