Trending

Personel Satpol PP Banjarmasin Berbondong-bondong Jadi Nasabah Bank Sampah di Kelurahan Kelayan Barat

Banjarmasin - Secara berbondong-bondong personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarmasin mendaftar sebagai nasabah Bank Sampah Budi Luhur yang ada di Kelurahan Kelayan Barat, Jumat (8/8/2025).

Hal ini merupakan kewajiban baru seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) ataupun non ASN yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin agar ikut berkontribusi dalam pengelolaan sampah dengan menjadi nasabah bank sampah yang ada di Kota Seribu Sungai.

"Kami melaksanakan arahan pimpinan Pak Wali Kota dan Ibu Wakil Wali Kota untuk menjadi nasabah bank di sekitaran wilayah kantor masing-masing dan kami Satpol PP menjadi nasabah bank sampah Budi Luhur yang berada di Kelurahan Kelayan Darat," kata Muzaiyin.

Saat mendaftar sebagai nasabah bank, para personel Satpol PP Kota Banjarmasin langsung menyetor tabungan sampah perdananya. Sementara untuk setoran selanjutnya dilakukan setiap hari Jumat.

Adapun jumlah ASN dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Satpol PP Kota Banjarmasin ada sekitar 82 orang. Belum termasuk yang non ASN.

"Jadi ada sekitar 200 orang kalau dihitung-hitung dan tahap pertama ini khusus ASN dan PPPK dulu. Kemudian tahap keduanya nanti baru pegawai non ASN," ujarnya.

Ia berharap melalui upaya ini, bisa membiasakan anak buahnya memilah sampah dari sumber dan paling tidak bisa mengurangi volume sampah non organik khusus di lingkungan Satpol PP Kota Banjarmasin.

"Selain mengurangi sampah, ini juga lumayan kan bisa ditukar dengan uang dan ditabung," akhirnya.

Sementara itu, Sekretaris Bank Sampah Budi Luhur, Bahrino mengungkapkan bahwa semenjak adanya imbauan wajib itu. Banyak nasabah baru yang mendaftar bahkan tidak hanya dari kalangan ASN saja.

"Masyarakat umum pun juga banyak mendaftar sebagai nasabah bank," ucap Bahrino.

Diakui Bahrino, bank sampah ini sempat vakum sebelumnya hingga diaktifkan kembali sejak bulan Mei lalu.

Bahkan sebelum ada anjuran itu, bank sampah di Budi Luhur sendiri sudah memiliki nasabah aktif berjumlah sekitar 56 orang.

Di bank sampah sendiri lanjut Bahrino, tidak hanya menerima bagi yang ingin menabung saja. Tapi juga bisa langsung ditebus dengan uang cash.

Jenis sampah yang bisa ditukar pun beragam, mulai dari sampah plastik seperti botol dan gelas. Kemudian bisa sampah jenis kaleng, kardus hingga tembaga.

"Untuk sampah yang dihargai juga beragam, tergantung jenisnya. Misalnya kardus itu dihargai bisa sekitar Rp. 1.400 per kilogramnya," ujarnya.

Sampah yang sudah terkumpul banyak di bank sampah ini lanjutnya, akan diserahkan ke Bank Sampah Induk.

"Sekali kirim itu lumayan, bisa sampai 100 kilogram dalam satu Minggu yang kita kumpulkan," akhirnya.


(Hamdiah)
Lebih baru Lebih lama