Banjarmasin - Dugaan plagiasi oleh pemenang juara pertama lomba desain logo Hari Jadi Kota (Harjad) Kota Banjarmasin ke-499 tahun mencuat.
Hal itu hangat jadi perbincangan warganet di media sosial setelah pengumuman pemenang resmi dirilis baru-baru.
Banyak netizen membandingkan desain logo pemenang Harjad Kota Banjarmasin sama dengan logo Harjad Kabupaten Purworejo.
Menurut netizen desain kedua logo tersebut dinilai memiliki kesamaan mencolok. Terutama pada bentuk angka, lekukan, hingga elemen visual lainnya. Hal itu, menyakinkan bagi netizen bahwa adanya indikasi plagiasi dalam karya yang seharusnya asli.
Menanganggapi kontroversi ini, akun Instagram @dinurmaulanaa_, yang diketahui sebagai salah satu dewan juri, menyatakan bahwa pemenang logo telah melewati proses screening dan revisi sebelum diumumkan ke publik.
Ia juga tidak yakin d adanya kesamaannya, sebab telah ditindaklanjuti dan desain telah direvisi oleh tim juri untuk memastikan kelayakannya.
"Logo sudah kami pastikan aman setelah screening ke pihak-pihak terkait dan sudah kami revisi sendiri sebelum ditayangkan ke umum. Mungkin dari lekukan atau beberapa elemen memang ada kemiripan, tapi sudah ada kepastian bahwa ini bukan termasuk plagiasi," katanya, dikutip dari akun Instagram @infobanjar.id.
Secara terpisah, Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Banjarmasin sekaligus panitia Hari Jadi ke-499, Deddy Friadie menuturkan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan dewan juri. Ia menegaskan bahwa seluruh proses penilaian sepenuhnya menjadi tanggung jawab juri yang dianggap kompeten di bidangnya.
“Kami percaya dengan penilaian yang dilakukan dewan juri. Lomba desain logo ini adalah bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Banjarmasin, dan sepenuhnya dinilai oleh juri,” kata Deddy, Minggu (10/8/2025).
Meski kontroversi terus bergulir, hingga saat ini tidak ada keputusan untuk mengubah atau membatalkan desain pemenang. Logo tersebut tetap digunakan sebagai identitas resmi peringatan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-499 tahun.
(Hamdiah)