Banjarmasin - Minimnya pendaftar di 17 SMP di Kota Banjarmasin dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) turut disoroti DPRD Kota Banjarmasin.
Menurut Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Neli Listriani kondisi seperti harus mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin.
Mengingat persoalan ini terus berulang setiap tahunnya hingga perlu keseriusan dalam mengatasi permasalahan ini.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan Disidik untuk membahas mengenai ini," ucap Neli baru-baru tadi.
Tak dipungkiri Neli, masih ada persepsi sekolah favorit atau unggulan yang membuat adanya kesenjangan sekolah.
Untuk itu, perlu menghilangkan persepsi tersebut di tengah masyarakat yang sudah melekat. Di mana semua sekolah negeri khususnya harus diperlakukan sama.
"Lebih baik untuk ditekankan bahwa tidak ada semacam sekolah-sekolah unggulan atau favorit agar kouta sekolah terisi merata semua," ungkap Neli.
Menurutnya, ke depan sistem SPBM juga harus dievaluasi lagi dan kalau perlu untuk pemerataan peserta didik harus dilakukan validasi ulang.
Selain fasilitas dan infrastruktur yang harus ditunjang agar memadai. Tenaga pendidik juga perlu dilakukan uji kompetensi secara berkala guna menjamin kualitas pengajar yang kompeten.
Tidak hanya itu, tenaga pendidik ini juga harus dipastikan merata dan tersebar terutama di sekolah pinggiran kota.
"Supaya minat mendaftar sekolah tidak tertuju di sekolah favorit saja," tuturnya.
Ia menegaskan hal ini penting demi mendukung visi dan misi Wali Kota terpilih dalam mewujudkan Kota Banjarmasin yang lebih sejahtera terutama pada dunia pendidikan.
Hal ini juga jadi komitmen serius Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin dan akan terus mengawal kebijakan pendidikan di Kota Banjarmasin agar menegakan prinsip keadilan terhadap pendidikan dan benar-benar merata.
(Hamdiah)