Banjarmasin - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang limbah dan jeroan hewan kurban sembarang karena bisa menimbulkan penyakit berbahaya terhadap manusia.
Menurut Kepala UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Basirih, Annang Dwijatmiko jika limbah hewan tidak dikelola dengan baik dan benar. Maka bisa menimbulkan zoonosis, yakni penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Zoonosis sendiri merupakan patogen yang ditularkan bisa berupa bakteri, virus, parasit, dan jamur. Beberapa penyakit zoonosis yang sudah dikenali saat ini, diantaranya penyakit flu, nipah, virus Hendra, rabies, malaria, leptospirosis, COVID-19, hingga yang teranyar, cacar monyet.
"Ada beberapa penyakit zoonosis yang berasal dari hewan menular ke manusia. Tidak hanya dari hewannya tapi dari kotorannya juga bisa menyebabkan itu. Jadi kita tetap memantau pengolahan limbah hewan ternak tersebut," jelas Annang.
Dibandingkan dibuang sembarang, kotoran sapi bisa olah menjadi pupuk kompos setelah dilakukan permentasi sebelumnya. Tentunya juga bisa menyuburkan tanaman bagi petani.
Sementara untuk limbah darah hewan kurban, bisa diolah tepung darah. Namun keterbatasan peralatan di RPH Basirih hingga hal itu bisa dilakukan.
Namun lanjutnya, ada cara lain untuk mengelola limbah darah hewan kurban agar tidak mencemari lingkungan dan menimbulkan bahaya.
"Kita hanya bisa memberikan perlakuan biar darah itu tidak mencemari lingkungan dengan diberi disenfekta sama kabur untuk mencegah infeksi atau penyakit dari darah tersebut," pungkasnya.
(Hamdiah)