Banjarmasin - Keberadaan Gelandangan dan Pengemis (Gepeng), Anak Jalanan (Anjal) termasuk manusia silver kian berkembang di Kota Banjarmasin. Dimana mereka biasanya mangkal di persimpangan jalan raya dan hal itu cukup meresahkan karena bisa membahayakan pengguna jalan.
Serius menangani hal itu, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin terus sosialisasikan penegakan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2014 tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis Serta Tuna Susila dan kali ini sosialisasi menyasar ke sekolah.
"Dalam rangka pembentukan sekolah taat Perda ini, kami sampaikan kepada anak-anak SMA jangan memberi uang pada gepeng, anjal dan sejenisnya karena kalau dikasih semakin berkembang dan itu bukan sesuatu yang mendidik," ucap Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ananda usai menghadiri dan memberikan arahan Program Sekolah Taat Peraturan Daerah di SMAN 5 Banjarmasin, Jumat (9/5/2025).
Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin menuturkan mengingat saat ini isu yang paling hangat adalah keberadaan gepeng, anjal dan manusia silver sehingga perda soal ini perlu disampaikan ke siswa di sekolah. Terutama pada siswa jenjang SMA.
"Sebenarnya kita mengantisipasi kenakalan remaja tapi saat ini isu yang cukup tinggi persampahan dan manusia silver. Makanya kita sampaikan dua poin ini," tutur Muzaiyin.
Melalui kegiatan lanjutnya, Pemko Banjarmasin ingin menanamkan pendidikan kepada siswa sejak dini terkait larangan memberi pengemis karena hal itu memicu profesi tersebut terus menjamur jika diberi.
"Mungkin anak-anak terbiasa melihat orang tuanya memberi pengemis seolah-olah itu pendidikan secara langsung. Makanya kita sosialisasikan secara langsung kepada anak-anak bahwa itu tidak benar dan khawatir akan menimbulkan hal-hal negatif lebih luas lagi jika dibiarkan," jelasnya.
Apalagi menurutnya, setelah ditelusuri alasan kenapa pengemis dan sejenisnya ini tidak pernah jera meski sudah dirazia beberapa kali karena memang penghasilannya lumayan.
"Pendapatan mereka lumayan, rata-rata bisa dapat Rp. 300 ribu dalam sehari. Bahkan di momentum tertentu seperti hari raya, bulan puasa ataupun hari keagamaan lainnya mungkin membuat mereka semakin subur," pungkasnya.
(Hamdiah)