Trending

5 Tahun Terakhir, Angka Pengangguran di Banjarmasin Terus Menurun

         Ilustrasi pencari kerja (istimewa)

Banjarmasin - Angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Banjarmasin mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir.

Dari data terbaru, tercatat pada tahun 2020 TPT berada di angka 8,55 persen turun hingga menjadi 6,56 persen di tahun 2024.

Sebelumnya, Kota Banjarmasin sempat menjadi TPT tertinggi di Kalimantan Selatan (Kalsel). Namun sejak tahun 2022 gratifiknya seiring pulihnya aktivitas ekonomi dan meningkatnya program pelatihan tenaga kerja pasca pandemi Covid-19.

Selain itu, ada ketimpangan berdasarkan jenis kelamin: pengangguran laki-laki meningkat menjadi 8,30%, sementara perempuan justru turun drastis ke angka 3,98%.

Hal ini mengindikasikan adanya tekanan pada sektor pekerjaan laki-laki, yang umumnya berada di industri berat atau transportasi. Sedangkan perempuan mulai mendominasi sektor informal dan UMKM.

Sejumlah sektor andalan seperti perdagangan, jasa, logistik, dan industri pengolahan menjadi penggerak utama penurunan pengangguran. Pemerintah memproyeksikan TPT di Banjarmasin bisa ditekan hingga kisaran 5,0–5,7% pada tahun ini, mendekati target nasional.

Kebijakan new normal sejak 2021 tentunya mempercepat pemulihan, terutama pada sektor-sektor padat karya. Ini yang menjadi kunci penurunan tajam dari 8,47% ke 6,96% hanya dalam satu tahun. 

Kepala Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskopoker) Kota Banjarmasin, Isa Ansari mengungkapkan dalam hal ini pihaknya terus berupaya meningkatkan keterampilan para pencari kerja melalui pelatihan-pelatihan atau pemangangan yang terus digelar selama ini.

Di tahun 2025 ini saja, pihaknya mengelar pelatihan yang mencakup keahlian las rumah tangga, tata boga, produksi kerupuk, pengolahan hasil pertanian, hingga digital marketing. Sekitar 400–500 orang mengikuti pelatihan tiap tahunnya.

“Cukup dengan KTP Banjarmasin dan usia produktif, warga sudah bisa ikut pelatihan ini. Program seperti ini sangat diminati,” ucap Isa, Sabtu (3/5/2025).

Tak hanya itu, job fair rutin, penyuluhan karir ke sekolah-sekolah, serta bursa kerja online juga terus digalakkan untuk mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan.

"Banjarmasin sebagai kota besar tentu menjadi magnet para pencari kerja. Tapi peluang kerjanya terbatas, dan informasi lowongan seringkali belum menjangkau semua kalangan. Makanya kita terus upaya dengan job fair dan lainnya," kata Ansari.


(Hamdiah)
Lebih baru Lebih lama