Babuncu4news.com, Kalimantan Selatan dikenal dengan keanekaragaman kulinernya, terutama dalam olahan kue tradisional yang masih bertahan hingga kini. Salah satu yang terkenal adalah kue khas Banjar, yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi.
Berbagai jenis kue khas Kalimantan Selatan seperti amparan tatak, bingka, wajik, dan lompong sagu masih menjadi favorit masyarakat, baik untuk konsumsi sehari-hari maupun dalam acara adat dan keagamaan. Kue-kue ini umumnya berbahan dasar tepung beras, santan, dan gula merah, yang memberikan cita rasa manis dan legit.
Menurut seorang pengrajin kue tradisional di Banjarmasin, Siti Aisyah, minat masyarakat terhadap kue khas Banjar masih tinggi, terutama saat bulan Ramadan dan hari besar lainnya. Namun, tantangan yang dihadapi adalah regenerasi pembuat kue yang semakin berkurang.
“Banyak anak muda sekarang lebih tertarik dengan makanan modern, padahal kue tradisional ini punya nilai sejarah dan filosofi yang dalam,” ujar Siti Aisyah.
Untuk melestarikan warisan kuliner ini, berbagai upaya telah dilakukan, seperti pelatihan pembuatan kue tradisional di sekolah-sekolah serta promosi melalui media sosial. Pemerintah daerah juga terus mendorong industri kuliner lokal agar kue khas Kalimantan Selatan tetap dikenal luas hingga mancanegara.
Keberadaan kue tradisional Banjar bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya Kalimantan Selatan yang patut dilestarikan. Dengan semakin banyaknya generasi muda yang mau belajar dan mengenal kuliner warisan ini, diharapkan kue khas Kalimantan Selatan tetap eksis dan menjadi kebanggaan daerah di masa mendatang.
By donk