Pemilihan Duta Pepelingasih Kota Banjarmasin Tahun 2025, Kamis (18/9/2025).
Banjarmasin - Grand Final Pemilihan Duta Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih (Pepelingasih) Kota Banjarmasin Tahun 2025 berlangsung di Ballroom Royal Jelita, Kamis (18/9/2025).
Berbagai inovasi kreatif untuk peduli terhadap lingkungan ditunjukkan para peserta yang saling beradu sengit memperebutkan juara.
Kepala Bidang (Kabid) Kepemudaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin, Muhammad Syarief mengatakan pemilihan Duta Pepelingasih ini, mendorong keterlibatan pemuda untuk peduli terhadap lingkungan.
"Tugas mereka adalah peran nyata pemuda yang berada di garda depan untuk kebersihan di Kota Banjarmasin," ucap Syarief kepada awak media.
Duta Pepelingasih sendiri lanjut Syarife, dituntut berperan aktif dalam program kebersihan di Kota Seribu Sungai dan selaras dengan visi misi Kota Banjarmasin untuk menjadi kota hijau yang berkelanjutan.
Di samping itu, masing-masing peserta telah memiliki inovasi luar biasa melalui program kerja mereka yang berkaitan dengan lingkungan.
"Mereka yang menang dan terpilih, tentu pemerintah wajib mewujudkan program-program mereka," ujarnya.
Ajang ini juga lanjutnya, untuk mempersiapkan mereka untuk mewakili Kota Banjarmasin ke tingkat provinsi hingga nasional ke depan.
"Pemenang tahun 2024 lalu, sudah kita kirim di ajang Duta Pepelingasih di tingkat provinsi Kasel," akhirnya.
Sementara itu, Juara I Duta Pepelingasih Kota Banjarmasin, Noor Risa Utami menuturkan bahwa program kerja yang berhasil membawanya sebagai pemenang utama memiliki nama "Daur Ulang Jadi Cuan".
Sesuai namanya program kerja ini lanjutnya, tak lain untuk mengurangi sampah dengan memilah sampah yang pada akhirnya diolah dan memiliki nilai ekonomis.
Contoh sampah tak berguna yang bisa diolah, adalah eceng gondok melalui kerajinan tangan atau kriya yang bisa dibuat menjadi produk tas, meja hingga kursi dan lainnya.
"Dari pemilahan, kita akan menghasilkan produk baru yang nantinya akan kita ikutkan dalam lomba atau bazar," ujar Risa.
"Bahkan sempat jadi relawan di Gresik untuk pembuatan eceng gondok ini dan produk jadinya tadi juga di kasih ke Ibu Wakil Wali Kota," sambungnya.
Selain itu, ia juga tertarik membuat produk daur ulang dari bungkus snack. Bisa dibuat jadi tas hingga alas tikar.
Sebagai mahasiswa aktif di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) lanjutnya, membuat dirinya terdorong untuk mengimplemtasikan ilmunya melalui ajang pemilihan Duta Pepelingasih Kota Banjarmasin. Terlebih, dirinya juga sangat peduli terhadap lingkungan.
Tentunya berbagai inovasi tadi lanjutnya, akan disebarluaskan kepada pemuda lainnya. Baik melalui workshop ataupun edukasi.
"Harapannya, semoga dari inovasi ini bisa mengurangi sampah yang ada di Kota Banjarmasin, karena sampah tidak bisa hancur sendirinya. Makanya kami memilah dan memilih sampah itu agar bisa didaur ulang supaya berguna," pungkasnya.
(Hamdiah)