Trending

84 Warga Banjarmasin Ikuti Program PKBM, Kejar Ijazah Paket A hingga C

Peserta didik di PKBM Kota Banjarmasin.

Banjarmasin - Sedikitnya ada 84 warga kota yang menjadi peserta didik di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau sekolah paket di Kota Banjarmasin untuk mendapatkan ijazah formal dari paket A hingga C.

Salah seorang guru PKBM Kota Banjarmasin, Verrawati Manday mengungkapkan rata-rata mereka menjadi peserta didik di PKBM adalah anak putus sekolah.

"Alasan mereka mengambil sekolah paket ya kebanyakan putus sekolah karena faktor ekonomi," ungkap Verrawati kepada babuncu4news.com, Jumat (19/9/2025).

Menempuh pendidikan di PKBM sendiri lanjut Verrawati, tidak dikenakan biaya alias digratiskan bagi usia 25 tahun ke bawah.

Syarat untuk mendaftar pun cuku Kartu Keluarga (KK), dan akta lahir (kalau ada) dalam bentuk lampiran fotocopy. 

"Terpenting menyertakan raport pendidikan terakhir," kata Verrawati.

Usia peserta didik di PKBM sendiri bervariasi lanjutnya, paling muda usia 7 tahun dan tertua usia 50 tahun. 

Menurutnya, kebanyakan peserta didik yang sudah berumur mengambil paket C untuk keperluan bekerja.

Adapun proses pendidikan sekolah paket ini tak jauh berbeda dengan sekolah formal pada umumnya. Seperti mata pelajaran dan waktu tempuh pendidikan.

"Jadi kalau dia ambil paket C ya pasti ia mengikuti pembelajaran sampai 3 tahun juga. Jam belajarnya dari Senin sampai Rabu tatap muka, Kamis dan Jumat itu belajar mandiri secara online atau belajar tutorial," terangnya.

"Kemudian durasi waktu belajar mengajar lebih singkat dari sekolah formal. Misalnya, dari jam 2 siang hingga jam 5 sore," sambungnya.

Selain itu, siswa di PKBM juga Ujian Nasional (UN) atau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UMBK) dan asesmen nasional. 

Kemudian Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) bagi para guru yang dicanangkan pemerintah.

Guru yang mengajar di PKBM sendiri lanjutnya, ada 12 orang dari berbagai bidang mata pelajaran berbeda. Seperti Matematika, Bahasa Indonesia dan lainnya.

"Guru yang mengajar di PKBM adalah inisiatif mereka sendiri karena mereka melihat di tempat kami di Alalak Selatan banyak yang putus sekolah hingga tergerak untuk membuat PKBM ini," akhirnya.
 
Sementara itu, salah seorang peserta didik di PKBM, Andini mengaku sengaja menempuh pendidikan di PKBM untuk mengejar ijazah paket B guna bisa melanjutkan sekolah formal.

"Saya lulusan pesantren jadi untuk bisa dapat ijazah formal saya harus menempuh sekolah paket ini dulu," ungkap Andini.

Andini sendiri baru saja masuk sebagai peserta didik baru di PKBM, terhitung dari tahun ajaran baru 2025.

Perempuan berusia 17 tahun ini, juga berkeinginan melanjutkan sekolah hingga di jenjang perguruan tinggi. 

Hal itu lah lanjutnya, yang mendorong dirinya untuk ikut sekolah paket agar bisa mendapat ijazah formal dan melanjutkan pendidikan tinggi.

"Ada arahan kesana dan sekolah paket ini inisiatif saya sendiri karena masuk pesantren itu diminta mama saya," akhirnya.


( Hamdiah)
Lebih baru Lebih lama