Puncak peringatan Hari Anak Nasional ke-41 tahun di Kota Banjarmasin.
Banjarmasin - Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tahun, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin berkomitmen dengarkan suara anak untuk mewujudkan Kota Banjarmasin sebagai kota layak anak.
Pasalnya, menurut Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin suara anak ini menjadi atensi serius Pemko Banjarmasin untuk merealisasikan apa yang menjadi hak anak tersebut.
"Contohnya, membangun taman-taman bermain kepada anak-anak kita di Kota Banjarmasin," kata Yamin usai puncak peringatan HAN ke-41 tahun di Gedung Mahligai Banjarmasin, Rabu (20/8/2025).
Termasuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak dari tindak bullying ataupun kekerasan melalui berbagai program yang dijalankan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Banjarmasin seperti membentuk Forum Anak Nasional, program Bersama Edukasi Siswa Tentang Bullying (BESTY) dan lainnya.
"Kita berharap program ini bisa menjadi pelopor dan pelapor dari tindakan bullying ataupun kekerasan khusunya di lingkungan sekolah," tutur Yamin.
Selain itu, orang tua diingatkan agar tidak lepas peranannya untuk selalu mengawasi anak serta memberikan edukasi terkait bullying dan tindak kekerasan sejak dini.
"Mari ini jadi atensi kita semua memperhatikan anak-anak," akhirnya.
Sementara itu, Kepala DP3A Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan menuturkan di momentum HAN ini kembali mengingat terhadap kasus kekerasan di Kota Seribu Sungai yang semakin hari semakin banyak laporan yang masuk.
Melihat hal itu, Madam mengklaim pendekatan pemerintah kepada masyarakat agar peduli terhadap kasus kekerasan berhasil dilakukan melalui berbagai program yang dijalankan selama ini.
"Semakin tinggi kasus, maka semakin menunjukan trend positif. Artinya masyarakat sudah mulai berani speak up dan melaporkan tindak kekerasan yang dialami ataupun yang berada di sekitarnya," jelas Madan.
Secara tidak langsung lanjut Madan, pelaporan masyarakat ini memudahkan mereka bergerak dan memperluas jangkauan dalam mengatasi persoalan kekerasan anak.
"Saya harapkan makin banyak lagi yang melapor agar bisa segera kita atasi," ujarnya.
Selain fokus menangani kekerasan terhadap anak, mengatasi bullying juga menjadi atensi serius pihaknya saat ini.
Dimana dalam hal ini, pihaknya mencoba menanggulangi tindakan bullying dengan melibatkan peran dari anak langsung sebagai ujung tombak.
"Contohnya seperti program BESTY yang mana perwakilan siswa ditunjuk langsung agar bisa menjadi pelopor dan pelapor. Mereka jua berperan aktif mempromosikan anti bullying sebagai antisipasi," pungkasnya.
(Hamdiah)