Banjarmasin - Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse dan Recyle (TPS3R) di kawasan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Tengah mendapat penolakan keras dari warga sekitar.
Penolakan itu pun sempat disampaikan langsung warga setempat saat adanya sosialisasi rencana pembangunan TPS3R itu dihadapan perwakilan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
Salah seorang warga, Deliana Moniz menyatakan penolakan tegas akan rencana pembangunan TPS3R ini sendiri karena dinilai dapat menimbulkan dampak bau dan kumuh.
Belum lagi dampak kesehatan bagi warga, mengingat letak pembangunan TPS3R berasa di permukiman warga.
"Makanya penolakan kami terhadap pembangunan jelas ada maksud dan pertimbangan," ungkap Deliana.
Selain itu, Deliana juga mengaku kecewa karena Pemko Banjarmasin melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin melakukan sosialisasi secara mendadak dan tidak tepat sasaran.
"Kami sebagai warga banyak yang tidak tahu, karena sebagian besar dari kami warga disini bekerja. Lalu pihaknya memarahi kami kenapa tidak berhadir pada saat sosialisasi. Kami pun jelas marah karena sosialisasi hanya sekali dan tidak berkelanjutan," jelasnya.
Karena hal tersebut, pihaknya pun membuat petisi penolakan terhadap rencana pembangunan TPS3R itu dan ditandatangi hampir semua warga di kawasan itu dan sudah disampaikan ke RT setempat.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin menyebutkan mungkin telah terjadi miskomunikasi antara Pemko Banjarmasin dengan warga setempat mengenai pembangunan TPS3R ini.
Seharusnya lanjut Yamin, sebelum melakukan penutupan lokasi pembangunan TPS3R itu harus disosialisasikan dan dijelaskan secara detail terkait fungsi dan manfaat.
"Sebenarnya kami sangat berharap masyarakat Banjarmasin bisa membersamai dalam penanganan sampah. Namun tetap harus mengutamakan keinginan masyarakat," tuturnya.
Rencana pembangunan ini akan kembali didiskusikan lagi kepada warga setempat. Namun jika pada akhirnya buntu, maka solusi tepatnya ialah dipindah dengan mencari lokasi baru.
"Jangan sampai hal ini membuat masyarakat terbebani. Jangan dipaksakan juga, karena dalam penanganan sampah ini tentu harus ada dukungan dari masyarakat sendiri," pungkasnya.
(Hamdiah)