Anak-anak ramai bermain layang-layang di kawasan Jembatan Patih Masih hingga menimbulkan korban jiwa. (Istimewa).
Banjarmasin - Seiring banyak keluhan masyarakat hingga adanya korban jiwa karena benang layang-layang. Puluhan petugas dari Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), polisi, hingga TNI dikerahkan untuk berjaga di kawasan Jembatan Patih Masih.
Kepala Dishub Kota Banjarmasin, Slamet Begjo mengungkapkan penjagaan di kawasan Jembatan HKSN yang dijadikan area bermain layang-layang itu dilakukan pada jam ramai, pukul 16.00 hingga 18.00 Wita.
"Sudah sepekan kami berjaga. Setiap hari ada 40 personel gabungan dari Dishub dan Satpol PP yang dibagi dalam empat regu," kata Slamet, Kamis (10/7/2025).
Hal senada juga disampaikan Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin yang menyebutkan polisi dan TNI diminta untuk membantu proses pengawasan. Terutama setelah eskalasi warga meningkat dan sempat terjadi keributan.
"Kemarin memang sempat ada perkelahian, dan itu terjadi setelah petugas selesai berjaga," ucap Muzaiyin.
Muzaiyin menuturkan pada saat petugas datang ke lokasi, aktivitas bermain layangan masih berlangsung.
Namun, petugas mengarahkan agar warga bermain di bawah jembatan, bukan di badan jalan karena cukup membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
Menurutnya pembubaran tak bisa dilakukan sepenuhnya. Mengingat belum ada aturan yang melarang bermain layangan di ruang publik.
"Ini memang bukan kegiatan negatif. Tapi memang berbahaya. Kami hanya bisa mengimbau warga, khususnya orang tua, agar mengawasi anak-anaknya," ujarnya. "Silakan bermain, asal di tempat yang aman." pungkasnya.
(Hamdiah)