Plt Kepala Disdik Kota Banjarmasin,
Ryan Utama.
Banjarmasin - Permasalah tidak adanya pagar di SMPN 35 Banjarmasin hingga terjadinya peristiwa berdarah di lingkungan tersebut menunjukkan bahwa masih banyak sekolah di Kota Banjarmasin yang fasilitasnya belum memadai.
Hal ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin. Terutama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin yang tak memungkiri, masih banyak sekolah yang tidak memiliki pagar keliling hingga akses orang luar yang bisa masuk dengan leluasa.
"Ada yang kekurangan ruang kelas, toilet, hingga ruang UKS dan permasalah tiap sekolah berbeda-beda," ungkap Plt Kepala Disdik Kota Banjarmasin, Ryan Utama, Rabu (2/7/2025).
Adapun untuk pengadaan pagar di SMPN 35 Banjarmasin sudah diusulankan pihaknya di anggaran tahun ini.
Tidak hanya nyoroti pagar, menurut Ryan penjagaan dan pengamanan khusus di lingkungan sekolah perlu dilakukan guna menghindari hal-hal tidak diinginkan.
Terlebih dengan adanya kejadian perkelahian yang berakhir pembunuhan di SMPN 35 Banjarmasin tersebut.
"Untuk itu, saya meminta SMPN 35 untuk segera merekrut penjaga sekolah. Tapi ini tidak hanya di SMPN 35 saja bagi sekolah lain, mereka harus memikirkan ini," tegasnya.
Dana honor untuk penjaga sekolah lanjutnya, bisa diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Meski aoal pengawasan aktivitas malam hari yang memang bukan bagian dari kegiatan sekolah. Namun tetap menjadi tanggung jawab utama sekolah.
"Kejadian ini jadi pelajaran penting bagi kami. Jangan sampai sekolah yang harusnya tempat aman bagi anak-anak, justru jadi lokasi kejadian yang tak diinginkan," akhirnya.
(Hamdiah)