Banjarmasin - Menurut Kuasa Hukum Korban Juwita, kasus pembunuhan yang dilakukan TNI AL sangat terencana dengan rapi. Bahkan dipersiapkan sebulan sebelum eksekusi.
Supaya tidak dicurigai, tersangka sengaja menyiasati agar keberadaannya tetap terpantau di tempatnya bertugas di Balikpapan.
"Tersangka pintar dan lihai. Jadi handphone satu dibawa ke Banjarbaru, satunya di Balikpapan sehingga saat ditracking seolah-olah dia di Balikpapan. Memang direncanakan dan membuat siasatnya agar tidak diketahui orang lain saat itu," terang Kuasa Hukum Keluarga Korban Juwita, Muhammad Pazri, Senin (7/4/2025).
Fakta ini juga lanjut Pazri, diungkapkan langsung dari penyidik kasus tersangka Jumran dari barang bukti yang telah dikumpulkan.
Kian diperkuat dengan rekontruksi yang sudah dilakukan tersangka pada Sabtu (5/4/2025) di Jalan Gunung Kupang, Banjarbaru lalu.
"Apalagi sebelumnya, ada bukti pemesanan tiket pesawat nama orang lain. Beli air menghilangkan sidik jari dan seolah-olah membuat kecelakaan. Jadi banyak hal yang memunculkan terencana," tekannya.
Meski kasus mengarah pembunuhan berencana. Namun motif pembunuhan masih di dalami lebih jauh lagi.
"Ini masih lihat-lihat apa motifnya karena motifnya ada pada tersangka. Jadi ketika penyidik mem BAP tersangka maka baru tahu apa motifnya. Jika benar pembunuhan berencana maka harus diperberat hukumannya. Kalau bisa hukuman mati," tegasnya.
(Hamdiah)