Babuncu4news.com
"Saputangan Babuncu Ampat" adalah salah satu lagu daerah yang berasal dari Kalimantan Selatan, khususnya dari suku Banjar. Lagu ini diciptakan oleh Zaini dari grup musik Taboneo. Meskipun tidak ditemukan informasi pasti mengenai tahun penciptaannya, lagu ini telah menjadi bagian penting dari budaya musik tradisional Banjar.
Secara harfiah, "Saputangan Babuncu Ampat" berarti sapu tangan dengan empat ujung. Lirik lagu ini disusun dalam bentuk pantun yang khas, mengandung pesan moral yang mendalam. Salah satu baitnya berbunyi:
"Luka nang di tangan kawa dibabat, luka nang di hati tabawa mati."
Artinya, luka di tangan bisa diobati, tetapi luka di hati terbawa hingga mati. Pesan ini mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam berucap dan bertindak agar tidak menyakiti perasaan orang lain, karena luka batin sulit disembuhkan.
Bait lainnya menyatakan:
"Rindang pang dandam jangan diharit, lamun diharit mambawa umur."
Ini berarti dendam jangan dipelihara, karena jika dipelihara akan mempengaruhi umur. Pesan ini menekankan pentingnya menghindari dendam dan memaafkan, karena menyimpan dendam dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan kita.
Melalui lirik-liriknya, "Saputangan Babuncu Ampat" mengajarkan nilai-nilai moral tentang pentingnya menjaga perasaan sesama dan menghindari dendam. Lagu ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana pendidikan moral bagi masyarakat Banjar dan pendengarnya.
Sebagai warisan budaya, lagu ini tetap relevan hingga kini dan sering dinyanyikan dalam berbagai acara adat serta pertunjukan seni di Kalimantan Selatan. Melalui melodi dan liriknya, "Saputangan Babuncu Ampat" terus mengingatkan kita akan pentingnya hidup rukun dan saling menghargai.