Banjarmasin - Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin ingin pergelaran Banjarmasin Art Week bisa menjadi salah satu upaya melestarikan kesenian dan budaya.
Hal itu disampaikan Yamin usai membuka Banjarmasin Art Week, di Siring Menara Pandang, Sabtu (6/9/2025) malam.
Menurut Yamin sesuai dengan tema dari pergelaran Banjarmasin Art Week yaitu "Balarut". Tentu diharapkan upaya pelestarian kesenian dan budaya ini bisa terus mengalir mengikuti arus di tengah era modern saat ini.
"Kita sebagai orang Banjarmasin dan banua, kita harus menjaga ciri khas kita dan melestarikan," kata Yamin kepada awak media.
Selain itu, Yamin berharap beragam budaya seni dan pameran yang ditunjukan dalam event ini secara tidak langsung bisa memberikan edukasi dan pembelajaran bagi generasi muda baru.
"Jangan sampai generasi baru-baru ini lupa bahkan tidak tahu dengan budaya dan seni Banjar," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa sebagai bentuk keseriusan dalam melestarikan seni dan budaya. Kota Banjarmasin sendiri masuk sebagai anggota dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang merupakan agenda nasional yang diselenggarakan setiap tahunnya.
"Ya kita harapkan budaya dan kesenian kita ini bisa melambung. Baik nasional maupun internasional. Tentunya tak lepas dari dukungan semua pihak dalam melestarikan ini," akhirnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin, Fitriah menuturkan bahwa Banjarmasin Art Week merupakan rangkaian dalam memeriahkan Hari Jadi (Harjad) Kota Banjarmasin ke-499 tahun.
Dimana Banjarmasin Art Week ini merupakan agenda tahunan yang digelar dan berkolaborasi dengan dewan kesenian Banjar.
"Dimana dalam acara ini turut melibatkan seniman dan budayawan. Bahkan ada seniman dan budayawan dari luar daerah yang datang. Tentu ini menjadi ajang silahturahmi antar seniman dan budayawan," kata Fitriah.
Fitriah menjelaskan bahwa seniman dan budayawan yang tampil di Banjarmasin Art Week lebih pada menonjolkan seni dan budaya yang mulai terkikis. Bahkan yang hampir punah termakan waktu sehingga perlu diangkat lagi.
"Supaya generasi muda yang berkunjung disini bisa melihat penampilan itu dan bisa mengetahui bahwa banyak budaya dan seni Banjar. Tentu hal ini yang perlu didorong terus menerus dalam memberikan edukasinya pada generasi muda," terangnya.
Di sisi lain, tak dipungkirinya, dalam pelestarian kesenian dan budaya ada tantangan tersendiri. Terlebih di era kemajuan jaman saat ini, sehingga perlu upaya lebih dalam menjaga warisan kesenian dan budaya agar tidak tertinggal ataupun tertelan jaman hingga hilang.
"Tentu dengan adanya kegiatan seperti ini artinya kita bisa mempertahankan seni dan budaya terutama bagi kaum muda sehingga mereka dapat mengetahui dan belum tahu akhirnya bisa tahu jika datang kesini," akhirnya.
(Hamdiah)