Banjarmasin - Resmi dilantik, kepengurusan Asosiasi Pelaku Perjalanan Wisata Indonesia (Aspperwi) Kalimantan Selatan (Kalsel) diminta bisa mengembangkan potensi pariwisata di Kalsel khususnya di Kota Banjarmasin.
Pasalnya, menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pelaku Perjalanan Wisata Indonesia (Aspperwi), Hermawan, minat kunjungan wisatawan ke Kota Banjarmasin masih lesu bahkan hampir tak ada.
"Ini jadi tantangan kita untuk itu harapannya Aspperwi Kalsel bisa mendorong agar pariwisata di Kalsel bisa bersaing dengan daerah lain," ucap Hermawan usai pelantikan dan pembukaan Banjarmasin Tourism Fest 2025, di Rumah Anno, Kamis (18/9/2025).
Terlebih lanjutnya, Bandara Syamsudin Noor kembali berstatus internasional. Tentu sudah saatnya Kota Banjarmasin menyambut wisatawan dunia.
"Kita terus mendukung hal ini, tentunya kita harus siap juga dan perlu geprakan. Mungkin menawarkan paket-paket pariwisata khusus Kalsel dengan maksimal" ujarnya.
Tidak hanya mendorong pengembangan pariwisata saja. Tentunya harus didukung Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai dalam mengelola pariwisata.
"Kita akui kurang berkembangnya pariwisata di Kalsel yang membuat SDM lemah. Terutama tour guide ataupun touring rider sebagai unjuk tombak pariwisata dan ini sudah kita laksanakan pelatihan dan sertifikasi BNSP 160 anggota kita," akhirnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Aspperwi Kalimantan Selatan (Kalsel), Aisyah mengatakan bahwa siap menonjolkan semua aspek wisata domestik atau internasional. Namun yang jelas wisata di Kalsel khususnya di Kota Banjarmasin.
"Seiring dengan ini kami menyambut baik bandara internasional dan siap berkolaborasi berbagai pihak serta menyiapkan paket wisatawan. Baik religi maupun umum," tutur Aisyah.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin, Fitriah menyambut baik peran dari Aspperwi Kalsel yang akan siap mendorong perkembangan pariwisata di Kota Banjarmasin.
"Kami sangat menyambut baik niat baik aspperwi yang mau berkolaborasi membantu dalam pengembangan wisata," kata Fitriah.
Di Kota Banjarmasin sendiri lanjut Fitriah, sudah jelas sesuai branding-nya sebagai Kota Seribu Sungai. Tentunya potensi ini yang harus dikembangkan.
Bagaimana lanjutnya lagi, wisata bantaran sungai ini bisa lebih hidup terutama perekonomian dari warga lokal di kawasan wisata.
"Banyak warga lokal ini perlu didorong dan dibantu dalam pengembangan wisata hingga mereka juga menjadi warga sadar wisata. Tentu peran Aspperwi ini bisa berinovasi dan saling berkolaborasi bagaimana nantinya ke depannya bisa membangun wisata Kota Banjarmasin yang lebih berkembang dan maju. Tidak hanya di tingkat nasional tapi hingga internasional," pungkasnya.
(Hamdiah)