Banjarmasin - Pengguna jalan mengeluhkan kondisi Jalan Hasan Basri, Kayu Tanggi Banjarmasin Utara yang penuh dengan debu saat melintas.
Debu itu sendiri muncul semenjak dibangunnya sebuah gedung di bekas lahan Pengadilan Tata Usaha Niaga (PTUN) Mahkamah Agung, persis di samping Hotel Pesona.
Tidak hanya mengeluhkan debu saja, para pengguna jalan yang melintas juga menjadi kesal karena sering terjadi kemacetan di kawasan tersebut.
Macet yang ditimbulkan dari proyek tersebut disebabkan sebagian badan jalan digunakan untuk keperluan proyek.
Karena kondisi tersebut, Muhammad Yusran seorang warga setempat yang sehari-harinya membantu mengatur lalu lintas di putaran balik terdekat. Tak dapat menyembunyikan keresahannya.
"Pembangunan ini sudah sejak bulan puasa. Agak mengganggu, apalagi untuk pengendara yang melintas di sini," ungkap Yusran.
Yusran juga menyoroti dampak debu yang ditimbulkan terhadap pengendara yang melintas karena sangat menganggu. Tak jarang mereka terpaksa menutup kaca helm dan mulutnya.
"Kasihan yang lewat, kadang ada yang kelilipan, ada juga yang batuk karena debu masuk ke mulut," tuturnya.
Mengenai detail proyek yang tengah berjalan di lahan eks pengadilan tersebut, ia mengaku tidak memiliki informasi yang pasti.
Namun, ia berharap pada pihak pelaksana proyek ataupun yang bertanggung jawab agar segera mengambil langkah-langkah solutif.
"Kami hanya bisa berharap mereka bisa mencari cara supaya orang lewat sini bisa lebih tenang," akhirnya.
Hal senada juga disampaikan, Ramadan, salah seorang pengendara yanb mengaku cukup terganggu dengan debu yang bertebaran ketika melintas.
"Apalagi pas harinya panas, itu debunya beterbangan. Perih kena mata, apalagi tanah merah," tuturnya.
Ia sangat berharap, petugas proyek bisa membersihkan usai pelaksanaan kegiatan selesalai berlangsung.
"Harusnya kalau sore sudah selesai pengerjaan proyek, langsung saja dibersihkan. Biar tidak berdebu," harapnya.
(Hamdiah)